1. Jalur Embden
- Meyerhof - Parnas (EMP)
Jalur
EMP atau glikolisis ditemukan pada fungi, kebanyakan bakteri dan manusia.
Terdiri dari beberapa tahap, masing -masing dikatalis oleh enzim tertentu.
Jalur tersebut ditandai dengan pembentukan fruktosa disfosfat, dilanjutkan
dengan pemecahan fruktosa difosfat menjadi dua molekul gliseraldehida fosfat.
Reaksi ini dikatalis oleh enzim aldolase.
Kemudian terjadi reaksi dehidrogenasi gliseraldehida fosfat
(fosfogliseraldehida) yang merupakan
reaksi oksidasi yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Reaksi ini dikatalis
oleh enzimgli seraldehida fosfat dehidrogenase, hidrogen yang terlepas akan ditangkap oleh nikotinamida-adenin-dinukleotida (NAD), membentuk NADH2. Proses fermentasi dapat berlangsung terus jika
NADH2 dapat dioksidasi
kembali pada tahap kedua fermentasi sehingga melepaskan atom hidrogen kembali.
Jadi NAD berfungsi sebagai pembawa hidrogen dalam proses fermentasi.
Energi yang dilepaskan selama oksidasi gliseraldehida fosfat cukup untuk
membentuk dua molekul ATP. Karena satu molekul glukosa menghasilkan dua molekul
gliseraldehida fosfat, maka seluruhnya dibentuk empat molekul ATP, tetapi
karena dua molekul ATP dibutuhkan untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa
difosfat, hanya tinggal dua molekul ATP yang dapat digunakan untuk pertumbuhan
setiap molekul glukosa yang dipecah.
Reaksi keseluruhannya adalah sebagai berikut :
Glukosa + 2 (ADP + 2 NAD+ + Pi) à 2 piruvat + 2 ATP + 2 (NADH + H+)
Gambar 1. Jalur Embden - Meyerhof - Parnas (EMP)
2. Jalur Entner - Doudoroff (ED)
Dalam jalur Entner - Doudoroff (ED)
terbentuk suatu intermediat unit yaitu 2-keto-3-deoksi-6-fosfoglukonat (KDFG). Komponen ini akan dipecah oleh aldolase menjadi
dua triosavat dan gliseral-dehida-3-fosfat. Komponen yang terakhir ini kemudian
dapat masuk ke jalur EMP membentuk molekul piruvat yang melepaskan dua mol ATP
dan satu mol NADH + H+.
Reaksi ini
dilakukan oleh beberapa jasad antara lain Pseudomonas spp. yang dapat membentuk
alkohol dari gula. Pada setiap pemecahan 1 mol glukosa dihasilkan juga 1 ATP, 1
NADH2. Pada P. lindneri 2 asam piruvat dipecah menjadi 2 etanol dan
2 CO2. Sedangkan pada Pseudomonas yang lain 2 asam piruvat diubah
menjadi 1 etanol, 1 asam laktat dan 1 CO2. Reaksi seluruhnya dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + 2 (ADP + 2 NAD+ + Pi) à 2 piruvat + NADP + H+ + NADH + H+
+ ATP
Gambar
2. Jalur Entner - Doudoroff (ED)
3. Jalur Heksosamonofosfat (HMF)
Jalur heksosamonosfosfat (HMF) atau jalur
pentosa fosfat ditemukan pada berbagai mikroba seperti Leuconostoc. Jalur ini penting dalam metabolisme jasad renik untuk
menghasilkan pentosa yang diperlukan untuk sintesa asam nukleat, beberapa asam
amino aromatik dan vitamin, serta sebagai sumber NADPH2 yang
diperlukan untuk reaksi biosintesa. Jalur ini disebut juga siklus pentosa,
dimana tidak dihasilkan energi secara langsung, tetapi NADPH2 yang
dibentuk merupakan sumber energi potensial jika masuk ke dalam sistem
transpor elektron. Enzim yang berperan dalam jalur HMF adalah transaldolase dan
transketolase. Reaksi keseluruhan dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + 12 NADP+ + ATP à 6 CO2 + (NADPH + H+) + ADP + Pi
Gambar
3. Jalur Heksosamonofosfat
4. Jalur Fosfoketolase (FK)
Jalur FK hanya terjadi pada grup
bakteri yang tergolong laktobasili heterofermentatif. Jalur ini merupakan
percabangan dari jalur HMF, karena bakteri ini tidak mempunyai enzim aldolase
yang dapat memecah fruktosa 1,6-difosfat menjadi dua triose-fosfat dan tidak
mempunyai enzim transaldolase dan transketolase yang penting dalam jalur HMF.
Pada jalur ini terlihat bahwa jika asetil-fosfat diubah menjadi asetat, ikatan
energi tinggi akan disimpan dan reaksi keseluruhan menghasilkan
dua mol ATP sebagai berikut :
Glukosa + 2 NADP+ + 2
ADP + Pi à piruvat + asetat + CO2 + NADH2 +
2 NADPH2 + 2 ATP
Glukosa + NAD+ + 2 NADP+
+ 2 A
Jika asetil-fosfat diubah menjadi
etanol, ikatan energi tinggi akan hilang dan hasil keseluruhan adalah satu mol
ATP per mol glukosa sebagai berikut :
Glukosa + NAD+ + ADP + Pi à piruvat + etanol + CO2 + NADH2
+ ATP
Bakteri yang tergolong Zymomonas melakukan fermentasi
glukosa dan menghasilkan produk akhir seperti khamir yaitu dua molekul etanol
dan dua molekul CO2. Tetapi pada bakteri ini asam piruvat kemudian
mengalami dekarboksila menjadi asetaldehida, dan direduksi menjadi etanol.
Dalam reaksi ini setengah dari jumlah asam piruvat yang dihasilkan berasal dari
oksida fosfogliseraldehida yang merupakan satu-satunya reaksi menghasilkan ATP
dalam jalur tersebut. Oleh karena itu jumlah ATP yang dihasilkan adalah
setengah dari jumlah ATP yang dihasilkan dalam fermentasi oleh khamir.
refrensinya dr mana mba ?
BalasHapus